top of page

MAMASDA GO WARU : PESONA WISATA BAHARI BANTUL

  • Indras
  • Jan 9, 2016
  • 5 min read

MAMASDA GO WARU : PESONA WISATA BAHARI BANTUL

JANUARI 15, 2016 ~ INDRASTECH

MAMASDA GO WARU, sebutan deretan wisata bahari di pesisir Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Deretan wisata ini terdiri dari pantai Mangrove, Samas, Pandan Sari, Goa Cemara, Kuwaru, dan Baru yang membentang dari timur ke barat. Panorama alam Mamasda Go Waru memiliki karakteristik masing-masing antara lain pemandangan alam yang indah, edukasi, tantangan, budaya, kuliner, dan keberadaan berbagai macam flora fauna. Biaya untuk masuk Mamasda Go Waru sangat fantastic karena pengunjung hanya diminta bea masuk satu kali saja untuk menikmati enam lokasi pantai. Infrastruktur seperti jalan yang menghubungkan enam pantai ini tergolong sangat baik bahkan seperti pemandangan di Australia. Pengunjung dapat menikmati Mamasda Go Waru dalam satu hari penuh. Wisata bahari di Bantul ini sangat recommended untuk dikunjungi bersama keluarga maupun teman-teman.

Foto Infrasruktur Jalan Mamasda Go Waru

Karakteristik pantai Mangrove atau Baros yaitu mempunyai hutan mangrove yang berfungsi sebagai pelindung abrasi. Selain itu, hutan yang terdiri dari pohon bakau dan berbagai keanekaragaman flora fauna ini dapat menjadi tempat belajar dari alam bagi kalangan anak-anak sampai dewasa. Pengunjung dimanjakan oleh suasana alam dengan naik perahu atau rakit yang tentunya dipandu oleh guide berpengalaman. Para pengunjung akan dipaparkan berbagai macam informasi mengenai hutan mangrove dan keanekaragaman flora fauna yang ada. Salah satu contoh fauna yang unik yaitu ikan Periophthalmus sp.(ikan glodok), ikan tersebut bisa berjalan di lumpur. Di pinggir pantai pengunjung juga dapat menemukan kepiting warna-warni. Masih sangat banyak lagi flora fauna unik lainnya yang dapat ditemukan di sepanjang pantai ini.

Foto Pantai Mangrove Baros

Ketika kita naik rakit atau perahu dari pantai mangrove ke barat, kita akan sampai ke pantai Samas. Pantai Samas terletak di Desa Srigading, Sanden, Bantul. Karakteristik pantai ini memiliki delta-delta sungai, laguna (pertemuan muara sungai), dan danau air tawar yang membentuk telaga. Lokasi delta dan laguna dari beberapa sungai ini dimanfaatkan oleh pemancing untuk menyalurkan hobi mereka. Telaga di pantai Samas digunakan oleh Sub Dinas Perikanan DIY untuk mengembangkan bidang perikanan, penyu, dan udang. Budaya yang sering terjadi di pantai ini yaitu masyarakat Yogyakarta mengadakan ritual seperti upacara kirab dan labuhan sedekah laut.

Sepanjang pantai Samas sering ditemukan penyu bertelur seperti Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Blimbing, dan Penyu Lekang. Meskipun banyak penyu, masyarakat sekitar pantai Samas memiliki kesadaran yang tinggi akan binatang yang hampir langka ini. Bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta dan beberapa Lembaga Swadaya Lingkungan, masyarakat atau nelayan setempat membentuk Forum Konservasi Penyu yang terletak di kawasan pantai Goa Cemara (barat pantai Samas). Beberapa tahun yang lalu, pantai Samas mengalami abrasi, tetapi saat ini Pemkab Bantul sedang merehabilitasi kembali pantai ini. Langkah konkret Pemkab yang sudah dilakukan yaitu menciptakan Pesona Pengklik di sebelah timur laguna. Pesona Pengklik menyediakan spot wisata seperti kuliner apung, wahana air, wahana permainan anak, dan gardu pandang teropong.

Foto Pantai Samas

Pesona Wisata Bahari Bantul Rovi Susanto Indras Kurnia Setiawati Indrastech " data-medium-file="https://indrastech.files.wordpress.com/2016/01/dsc02106.jpg?w=300" data-large-file="https://indrastech.files.wordpress.com/2016/01/dsc02106.jpg?w=516" src="https://indrastech.files.wordpress.com/2016/01/dsc02106.jpg?w=215&h=161&crop=1" width="215" height="161" data-original-width="215" data-original-height="161" title="DSC02106" alt="Pesona Wisata Bahari Bantul Rovi Susanto Indras Kurnia Setiawati Indrastech" style="box-sizing: border-box; max-width: 100%; height: 161px; border: none; margin: 2px !important; background: none; box-shadow: none; padding: 0px; vertical-align: middle; width: 215px;">

Pantai Pandansari merupakan satu-satunya pantai di Yogyakarta yang memiliki mercusuar atau menara pandang. Dari puncak menara, wisatawan dapat menyaksikan deretan pantai sepanjang Bantul hingga Kulonprogo. Masyarakat sekitar pantai memanfaatkan lahan pasir untuk mengembangkan bisnis di bidang pertanian buah naga yang sempat trend beberapa dekade tahun lalu. Wisatawan akan terbelalak ketika melihat pemandangan dari lantai 11 di puncak mercusuar. Tantangan untuk wisatawan yaitu harus menjelajah tangga manual untuk sampai ke puncak. Namun, lelahnya naik tangga ini akan terbayar setelah mata tertuju pada pemandangan laut, pepohonan, sungai dan jalan dari ketinggian sekitar 20 meter. Pemandangan yang menakjubkan ini akan menjadi teman selfiewisatawan sembari merasakan sejuknya angin yang berhembus.

Foto Pantai Pandan Sari

Pantai goa cemara terletak sebelah barat dari pantai Pandan Sari. Karakteristik spesial pantai ini adalah banyaknya tanaman cemara di kawasan pantai. Nama Goa Cemara diambil karena untuk memasuki pantai, wisatawan menelusuri di bawah rimbunnya pohon cemara seperti Goa. Di pantai ini banyak tersedia gazebo untuk tempat beristirahat, makan bersama dan bersenda gurau. Bagi yang suka camping atau kemah, wisatawan juga dapat berlama-lama di pantai ini bersama keluarga atau komunitas.Pada saat liburan sekolah, banyak komunitas menghabiskan waktu kurang lebih 2-3 hari di pantai ini. Mereka menikmati udara sejuk pagi hari, sunrise, mengikuti kegiatan para nelayan, masak dan makan bersama sampai sunset tiba. Tidak sedikit dari mereka juga mengadakan api unggun dengan segala pernak pernik acara. Api unggun ini secara tidak langsung sudah menjadi budaya ketika beberapa orang menginap di suatu tempat, termasuk bermalam di kawasan pantai. Kegiatan para pengunjung ini difasilitasi oleh pengelola pantai dengan adanya pendopo serbaguna yang luas untuk berbagai kegiatan. Di pantai ini, wisatawan dimanjakan oleh sejuknya pohon cemara, kicauan burung-burung dan kupu-kupu yang bertebangan.

Foto Pantai Goa Cemara

Pantai Kuwaru adalah salah satu pantai yang terletak di Bantul sebelah barat Pantai Goa Cemara. Lokasi pantai ini termasuk dalam wilayah dusun Kuwaru Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan. Ketika bekal makanan habis, wisatawan dapat ke pantai Kuwaru yang menawarkan berbagai macam masakan khas laut dengan harga bersahabat. Sebelum sampai di pantai ini, wisatawan akan diajak belajar beberapa spot edukasi pertanian sepanjang pinggir jalan. Edukasi pertanian ini menampilkan bagaimana menanam berbagai jenis tanaman di tanah pasir yang meliputi bawang merah, cabai, jagung, kacang tanah, kacang kedelai, pare, ketela, tomat, terong, sawi hijau, bayam, dan lain-lain. Para petani di daerah ini mengoptimalkan tanah pasir dengan mencampurkan tanah liat dan pupuk organik. Hasil yang didapatkan sangat mendongkrak ekonomi warga Bantul, khususnya di kecamatan Sanden dan Srandakan. Bahkan, sang Sultan pemilik lahan pun dengan senang hati mengijinkan warga agar memanfaatkan lahan pasir demi kesejahteraan hidup warga. Sang Sultan Yogyakarta tidak mengharapkan imbalan apapun dari hasil pertanian warganya.

Selain edukasi pertanian, pengunjung dapat mengamati perilaku para nelayan dan masyarakat. Setiap mentari menyambut bumi yang dingin atau saat pagi hari, masyarakat berkerja sama untuk menyatukan tenaga dalam rangka membantu mendorong perahu nelayan yang akan berangkat mencari ikan di laut. Meskipun perahu yang digunakan sudah menggunakan mesin, masyarakat masih menjunjung tinggi rasa gotong royong mereka. Mereka tidak mempedulikan berapa pun yang akan mereka dapatkan dari nelayan. Perilaku para nelayan juga pantas diberi jempol karena mereka tidak saling menutup diri tentang keberadaan lokasi ikan yang banyak. Prinsip hidup mereka adalah mereka hidup sederhana dengan rasa kebersamaan yang tinggi sebagai sesama makhluk Tuhan. Ketika salah satu nelayan menemukan lokasi tersebut, saat mereka pulang akan memberitahukan kawan-kawannya. Tidak ada istilah daerah kekuasaan, setiap orang berhak mendapatkan rezeki yang halal di manapun. Sikap nelayan ini mari kita contoh dalam setiap kerja apapun. Karena pada dasarnya, manusia diciptakan Tuhan sudah mempunyai jatah rezeki masing-masing, tinggal bagaimana manusia tersebut berusaha dan berdoa kepada Tuhan.

Foto Pantai Kuwaru

Terakhir, pantai paling barat dari Mamasda Go Waru adalah pantai Baru. Sesuai dengan namanya, usia pantai ini paling muda diantara lima pantai lain. Spot wisata pantai ini masih terus dikembangkan seperti wisata pendidikan yang berbasis teknologi. Spot wisata ini meliputi kincir angin sebagai pembangkit tenaga listrik dan agrowisata. Beberapa kincir angin ini dapat menjadi kawan selfie. Selain itu, para nelayan di area pantai Baru mengembangkan potensi alam di bidang perikanan dengan mendirikan kolam tambak udang. Pantai Baru memiliki hamparan pasir yang cukup luas. Area pantai ini juga banyak terdapat pohon cemara sehingga sangat memungkinkan wisatawan melakukan camping atau kemah di pantai ini. Area pantai ini juga sudah banyak warung dan gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai dan makan bersama. Spot wisata yang tidak kalah mengasyikan di pantai ini yaitu motor ATV. Wisatawan dapat berkeliling pantai dengan motor yang beroda kasar ini di sepanjang jalan pasir. Motor ATV ini dapat digunakan dua sampai tiga orang. Di pantai Baru ini juga sudah tersedia warung yang menyediakan berbagai macam oleh-oleh. Wisatawan dapat membeli oleh-oleh seperti kerajinan laut maupun makanan khas laut dengan harga terjangkau.

Foto Pantai Baru

Peranan edukasi yang tinggi menjadikan MAMASDA GO WARU sangat cocok untuk Anda kunjungi. Ayo berwisata sambil belajar mangrove, pertanian pasir, pemanfaatan kincir angin dan keanekaragaman flora fauna di Bantul Projo Taman Sari. JOGJA memang ISTIMEWA. Sekian. Terimakasih. ^.^ (iks-rv)

Foto Spot Edukasi Wisata Bahari Bantul


 
 
 

Comments


Indrastech copyright 2015 BBM: 7DFCDA95 / WA: 085641159922

Yogyakarta, Indonesia

  • Facebook Clean
  • Twitter Clean
bottom of page